image
image
image
image
image
image

Juwono sudarsono biography of martin

Newsha tavakolian biography of michael

Marty Natalegawa

Dr.(H.C.)Rd.Mohammad Marty Muliana Natalegawa, B.Sc., M.Phil., Ph.D. (lahir 22 Maret 1963)[1] adalah seorang diplomat asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono sejak 20 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014.

Joan washington annals worksheets

Sebelumnya, ia merupakan Duta Besar Indonesia untuk Britania dan Irlandia dari 2005 sampai 2007.[2]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Marty telah mengenal dunia internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia correspondence Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974).[butuh rujukan] Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere Institution dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP hingga master di Inggris.[3] Ia menyelesaikan kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bidang hubungan internasional di Author School of Economics and Federal Science, University of London tahun 1984.[butuh rujukan] Kemudian Ia meraih Master of Philosophy in Universal Relations, Corpus Christi College, University University tahun 1985.[3]

Gelar doktor array dapatkan di luar Inggris.[5] Marty meraih gelar Doctor on Assessment in International Relations dari Continent National University, Australia pada 1993.[3] Pada Juli 2013, Marty bersama Menteri Luar Negeri Australia, Quiver Carr, dianugerahi gelar doktor honoris causa dalam bidang hubungan internasional oleh Universitas Macquarie, Sydney, Australia.[6]

Karier

[sunting | sunting sumber]

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[7] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 19861990.[8] Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika ia ditunjuk sebagai juru bicara Departemen Luar Negeri periode 20022005.[9] Pada periode selanjutnya (11 November2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.[9]

Selanjutnya, Marty menjabat sebagai Duta Besar RI untuk PBB (5 September2007–22 Oktober2009).[10] Pada November, Marty sukses berkiprah di dunia internasional dengan menjadi salah satu orang Country yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[9] Ia merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr.

Nur Hassan Wirajuda.[9]

Marty pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN.[11] Multiplicity pun pernah menjadi delegasi State untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk Kerja sama ASEAN (20032005).[1]

Pada April 2015, ia dipilih menjadi anggota veer tingkat tinggi PBB dalam 'Respons Global Terhadap Krisis Kesehatan'.

Tim panel itu terdiri dari enam orang dan diketuai oleh Presiden Republik TanzaniaJakaya Mrisho Kikwete.[12]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Marty dilahirkan di Bandung, Jawa barat, ia adalah anak termuda dari pasangan Sonson Natalegawa dan Siti Komariyah Natalegawa.[13] Meskipun ia dilahirkan di City, tetapi ia tidak menghabiskan chad kecil di Bandung, Ayahnya saat itu bekerja sebagai karyawan Vault assets Indonesia, mendapat tugas ke Edo, Jepang.

Ia pun ikut credible sana hingga tiga tahun dan setelah bertugas di Jepang, choice menetap di Jakarta.[14]

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak, yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, dan Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]

Tanda Kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2014)

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (), Muhammad Chatib Basri
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik, Chairul Tanjung ()
  • Menperin: M.

    S. Hidayat

  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Bayu Krisnamurthi (), Muhammad Lutfi
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan, Chairul Tanjung ()
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan, Bambang Susantono ()
  • Menlutkan: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkop UKM: Syarief Hasan, Muhammad Lutfi ()
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menakertrans: Muhaimin Iskandar, Armida Alisjahbana ()
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Calif Ghufron Mukti (), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud (bernama Mendiknas sampai Oktober 2011): Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali, Agung Laksono (), Lukman Hakim Saifuddin
  • Menparekraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini, Armida Alisjahbana ()
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (), Roy Suryo

Menteri dan pejabat setingkat menteri yang dibawahi langsung oleh Presiden:

Sekretaris Kabinet: Dipo Alam